Puisi Dosa
Oleh Thalia Maudina
Kuterbaring,
mendengarkan mereka
yang
MENGGUNJING
nyaring.
Nampak tak asing,
telingaku saja
melihatnya,
mataku saja
menciumnya,
hidungku saja
mendengarnya.
Menimbulkan tanya!
Sedemikian hari
berlari,
serupa kaki menari.
Mulut-mulut duri,
seenaknya berseri,
di hadapku tersenyum,
di belakangku mencium
bau-bau kisruh yang
tak harum,
bukan parfum!
Sinting, sana-sini
berlaku sama,
dengan jangka yang
lama.
Bosan, tidak kreatif,
percuma.
Dosa
Dosa
Dosa
Bicarakan lagi?
Baik, kau pikir aku
apa?
Suatu yang hampa.
(Bogor, 30 November
2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar