Kamis, 21 Februari 2013

Puisi Dosa


Puisi Dosa
Oleh Thalia Maudina

Kuterbaring,
mendengarkan mereka yang
MENGGUNJING
nyaring.
Nampak tak asing,
telingaku saja melihatnya,
mataku saja menciumnya,
hidungku saja mendengarnya.
Menimbulkan tanya!
Sedemikian hari berlari,
serupa kaki menari.
Mulut-mulut duri,
seenaknya berseri,
di hadapku tersenyum,
di belakangku mencium
bau-bau kisruh yang tak harum,
bukan parfum!
Sinting, sana-sini berlaku sama,
dengan jangka yang lama.
Bosan, tidak kreatif, percuma.
Dosa
Dosa
Dosa
Bicarakan lagi?
Baik, kau pikir aku apa?
Suatu yang hampa.

(Bogor, 30 November 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar